TorajaBercerita - Budaya merupakan warisan yang ditinggalkan nenek moyang kita, di dunia ada berbagai macam budaya yang dimiliki setiap negara. Tentu di negara kita Indonesia dikenal dengan beragam budaya maupun wisata yang unik sehingga banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Budaya Indonesia terbagi atas berbagai macam kategori yakni alat musik, tarian, bahasa, adat istiadat, senjata tradisional, rumah adat, baju adat, karya seni dan sebagainya.
Di Indonesia Timur khususnya di Sulawesi Selatan merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Budaya Toraja merupakan warisan dunia ribuan tahun yang lalu, Toraja ditetapkan sebagai cagar budaya oleh UNESCO karena Toraja mempunyai keunikan budaya yang tak dimiliki tempat lain dan wajib dilestarikan.
Peta Tana Toraja
sumber : dishutbuntator.blogspot.com |
Sama halnya dengan budaya di daerah lain,
budaya di Toraja pun memiliki beberapa jenis upacara adat yakni upacara Rambu
Tuka dan upacara Rambu Solo’.
Rambu Tuka’
Rambu Tuka’ merupakan suatu upacara acara
yang berhungan dengan acara syukuran misalnya
acara pernikahan, syukuran panen dan peresmian rumah adat atau tongkonan baru, atau selesai direnovasi. Upacara Rambu Tuka’ ini diikuti oleh berbagai seni tari yakni Ma’gellu, Ma’Boneballa, Ma’Dao Bulan, Ma’ Burake, Manimbong, dan sebagainya.
acara pernikahan, syukuran panen dan peresmian rumah adat atau tongkonan baru, atau selesai direnovasi. Upacara Rambu Tuka’ ini diikuti oleh berbagai seni tari yakni Ma’gellu, Ma’Boneballa, Ma’Dao Bulan, Ma’ Burake, Manimbong, dan sebagainya.
sumber : www.antarafoto.com
Rambu Solo'
Rambu Solo merupakan upacara
kematian untuk penghormatan terakhir sekaligus mengantar orang
tercinta yang telah meninggal dunia menuju ke alam puya atau alam baka. Di
Toraja upacara rambu sangat menelan dana dari ratusan hingga milyaran rupiah
dan juga memerlukan waktu berhari-hari untuk melaksanakan upacara ini. Berpuluh-puluh kerbau dikorbankan,
beratus-ratus babi disemelih untuk perayaan ini. Tidak hanya ritual adat
yang dijumpai namun kegiatan budaya seperti Ma’pasilaga Tedong(adu kerbau) dan
sisemba.Upacara Rambu Solo diikuti oleh tari-tarian seperti Ma’Badong, Ma’Dondi, Ma’Randing, Ma’Katia, Massailo dan Ma’Pasilaga Tedong. Di
Toraja acara Rambu Solo pasti selalu lebih ramai daripada acara pernikahan.
sumber : www.antarafoto.com |
Selain upacara adat Toraja juga dikenal dengan
permukiman tradisionalnya yakni Tongkonan (rumah adat), Alang (lumbung padi), Rante (tempat upacara adat), patane
(tempat makamkan jenasah).
Tongkonan |
Alang |
Rante |
Liang |
Di Toraja permukiman yang paling
terkenal yakni permukiman Ke’te’Kesu’. Karena Ke’te Kesu’ yang memiliki
permukiman yang lengkap dan sudah menjadi ikon wisata di Toraja. Di Ke’te’ Kesu
sering dilakukan upacara Rambu Solo, dengan adanya menhir-menhir yang terdapat
di area permukiman mendakan bahwa berapa kali upacara di adakan di tempat itu.
Tana Toraja memang identik dengan pemakaman
yang unik. Namun Toraja juga menyajikan pemandangan alam yang indah yang
terdapat di berbagai objek wisata.
Berikut beberapa objek wisata yang ada di
Toraja:
- Londa
sumber : www.wisatamu.com |
Objek wisata ini merupakan permakaman yang
berada dalam gua yang berada di sebuah bukit tinggi yang dipenuhi
oleh peti, tulang dan tengkorak jenazah. Tak hanya itu, anda juga akan menemui
barisan patung kayu, merupakan patung dari jenazah yang dimakamkan di lokasi
ini.
- Batutumonga
sumber : www.wisatamenarik.com |
Objek wisata ini sedikit berbeda dengan objek
wisata lain yang berada di kawasan Toraja. Objek wisata ini hanya berupa
pemandangan alam yang indah disertai udara sejuk dan menyegarkan dan juga
dapat melihat Kota Rantepao dari tempat ini.
- · Lemo
sumber : www.wisatamenarik.com |
Di tempat ini, terdapat menyusuri lubang – lubang
makam yang berada di tebing bukit. Beberapa lubang makam bahkan tidak berpintu
sehingga anda dapat melihat tulang – tulang jenazah.
- Ke’te’ Kesu
sumber : www.wisatamenarik.com |
Kete Kesu merupakan salah satu objek wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Disini terdapat barisan
rumah adat masyarakat Toraja (Tongkonan) dan makam batu yang berusia sekitar
500 tahun.
- Pango - Pango
sumber: anekawisatanusantara.blogspot.com |
Di objek wisata Pango-Pango, anda dapat melihat keindahan Kota Makale dari sebuah gasebo yang didirikan oleh pemerintah setempat.
Selain pemandangan alam, Pango-Pango juga menawarkan wisata lain. Di objek wisata ini, wisatawan dapat melihat proses pembibitan dan penanaman hingga proses pemetikan dari tanaman seperti buah - buahan dan sayuran
- Kuburan kambira
sumber : www.mymakassar.com |
Kuburan bayi ini disebut Paailirian, di tempat ini hanya bayi
yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di
pohon Tarra’. Bayi-bayi tersebut dianggapa masih suci. Pilihan pohon Tarra’
sebagai pekuburan karena pohon ini memiliki banyak getah yang dianggap sebagai
pengganti air susu ibu.
Tana Toraja juga dikenal karena kuliner khas yang
hingga kini termasuk dalam kuliner khas nusantara.
- Deppa Tori’
- Kopi Toraja
- Pa’piong
- Piong
- Bakso babi
Untuk mengenal lebih jauh mengenai budaya dan
wisata Toraja, terdapat di www.torajabercerita.com dan silakan
datang ke Toraja.
Ada pepatah yang mengatakan “Jangan Mati Sebelum
ke Toraja”
Artikel ini dibuat penulis untuk menjadi bagian dari lomba event yang diselenggarakan oleh Bank Sulsel Cabang Rantepao bekerjasama dengan Lingkar Pena Pariwisata Toraja dan pemkab Torut dengan mengusung tema lomba “Ceritakan Budaya-Wisata Mu” event ini dimulai dari tanggal 3-24 Agustus 2015 dan terbuka untuk umum. (Baca: Bank Sulselbar dan LPPT Gelar Lomba Foto).
Jika nanti liburan ke Jogja jangan lupa mampir di GOA PINDUL JOGJA ya.
BalasHapus